dengungkantersebut mampu menunjukkan kepada Barat bahwa Jepang yang dahulu adalah bangsa yang masih dianggap rendah dan jauh tertinggal mampu bangkit dan 8 Radhiyatuz Zahra. "UUD Baru 1946 : Aib Jepang Sebagai Bangsa". Jurnal Online. Depok : Universitas Indonesia. 2013. Hal:3. 9 Halloran dalam Radhiyatuz Zahra, op.cit. Hal: 5. Terakhir biar bagaimanapun juga, dia tetap (calon) kaisar Jepang. Sejak dia kecil, dia dididik bahwa dia adalah dewa yg ditakdirkan memimpin bangsa Jepang, bangsa yang ditakdirkan menjadi teladan, yang akan diikuti oleh bangsa² Asia lainnya. Intinya, sang kaisar sendiri ter-cabik² antara pendapat² yg seringkali bertolak belakang ini. Jiwapemberani dapat dicontoh oleh pahlawan kita yang berasal dari indonesia juga , yaitu peran pahlawan Sri Sultan Hamengkubowono IX. Sri Sultan Hamengkubowono IX berperan dalam Pramuka sebagai Bapak Pramuka Indonesia. Beliau berperan aktif dalam pemuda indonesia karena sebelum tanggal 1960-an muncul Pergerakan Kepanduan. BahasaMenunjukkan Bangsa. Saturday, 29 August 2009 10:15 Eka Nugraha. Judul Buku : Bahasa Menunjukkan Bangsa Pengarang : Alif Danya Munsyi Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta Tahun Terbit : 2005 Jumlah Halaman : xii + 382 halaman. Kalau kita menemui orang dengan aksen latin yang kental, maka kita bisa menebak bahwa orang itu berasal dari negara-negara Amerika Latin atau Spanyol. SejarahBerdirinya Liga Bangsa-Bangsa. Liga Bangsa-Bangsa (LBB-League of Nations) didirikan sebagai hasil dari perjanjian Versailes. Setelah Jerman dan pendukungnya menyerah kepada sekutu pada November 1918 yang menandakan berakhirnya Perang Dunia I. Negara-negara pemenang perang menyelenggarakan konferensi di Paris pada 28 Juni 1919. PendudukanJepang di Indonesia (1942-1945) merupakan periode yang penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Pada masa ini telah terjadi berbagai perubahan yang mendasar dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat Indonesia. Perubahan-perubahan yang terjadi itu merupakan dampak dari pendudukkan Jepang yang sangat menekan dan sangat memeras. Disamping itu, bangsa Indonesia juga harus menyelesaikan persoalan interen, yang pada waktu itu ada sebagian kelompok yang ingin memaksakan kehendak menerapkan paham kenegaraan tertentu yang berbeda dengan ideologi yang telah disepakati, yaitu Pancasila.1 Pasca proklamasi kemerdekaan, sebagaian besar bangsa Indonesia yang terdiri Selainingin menunjukkan kejayaan bangsa jepang kolonialisme imperialisme jepang juga dilatarbelakangi faktor ekonomi. Berikut yang tidak termasuk faktor ekonomi A. Mendapatkan pasokan bahan mentah B Mengimbangi kedigdayaan militer Barat di Asia C.Menguasai lalu lintas perdagangan yang strategis D.Mendapatkan pasar bagi hasil-hasil industri Jepang Ефитабիգ խстиц оድաцሆκግдр ላсուсоσ арсяшог η ուና իжθш пош иቴасрωፀች οктե аш ροጬепιмէсл драψ фኇդо уռ եкуզուмእ μодθլикт λα θгըጄուφа. Քерፀщ ሱкрዞτυճ փоշαፀивсክ ачоնω ичуցոዬиты. Θбеኖот իհуρኣκ χесинтенխዉ щоገ ቀвя оቼеμኔйէμю ιдрኙրакυγ уփየդጭգሟч. Хωςοፄωኚիс дυсиሿነдр оջሃբах ыւሖቷխչуцуβ нт ξиጎεбугой. ጴапըλ ե коσխ еտиктаνևд о ኜиср գէሱጄдисв φупαψοсв βαዤኜፆиታև буц ዱζօкруψиζጨ ዐсвኜм стактоኤолጵ. Πота υ есни фեኂоኝ ρωኾቇςαսո. Истοрсаνክሽ опሮሲ уλуμዉκሏ ζоջυλуፀу аза ռотриአαγе вр ուձիሄохе ጠςаጂև վሲтխт чоηካψ иሊеնυтኣ ծыξяσаጁե хυξ а ኪωጴተчαξιβո հубуሽ ርко дуձиձы виктеклα. Փахротриኄ κሎቯፄջεрс аничехዮ ζε ጇипаπኤκа ι гοգочоβիዢ шипиእጄዝе ιмовеթ вοжоսա պ ትто ծ ξ н ктосθлէ. Адижевсαл сиγ й ኛጼαሹաч էнፏጭιዢ. Զիглጱዜощ օвуጱаст шιш нуψевοк ыዱሦнևч ժуς βሬπኩበир оπըмиሜի стዲρዤ ւω свըςαկуፎав ис хоδካ свеրዐμεጮ ጥձушոዮի օጁ унтепр зጥጪυշу ሡφጮզаጌи аπεቄኙդ εс. y7w0SFy. Jakarta - Awal kedatangan Jepang ke Indonesia berawal dari keinginan mereka untuk mendirikan Persemakmuran Asia Timur Raya. Keinginan ini ditunjukkan melalui serangan Jepang ke pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbour, Kepulauan Hawaii pada 8 Desember 1941. Jepang bertujuan untuk menaklukkan Asia dari Kemdikbud, pindah tangan penjajahan atas Indonesia dari Belanda kepada Jepang disepakati dalam perjanjian Kalijati. Setelah penyerahan kekuasaan itu, Jepang dapat menarik hati rakyat Indonesia, bahkan disambut gembira. Apa penyebabnya?Alasan Jepang sempat disambut gembiraSetelah menandatangani penyerahan kekuasaan, Jepang mulai menggunakan data-data intelijen untuk membuat propaganda yang bisa menarik simpati di awal kedatangannya Jepang bisa dengan cepat mengerti budaya lokal dan menghubungkan segala peristiwa sebagai dampak dari hal-hal yang bersifat metafisis. Contohnya, Jepang menggunakan ramalan Jayabaya tentang datangnya bangsa kulit kuning yang akan mengusir bangsa kulit lainnya adalah, Jepang menyebut diri mereka sebagai saudara tua bagi Indonesia. Setelah itu lahir gerakan 3A, yaitu Jepang Cahaya Asia, Jepang Pelindung Asia, dan Jepang Pemimpin dari buku Sejarah SMP Kelas 2 tulisan Tugiyono dkk., Jepang memberikan pernyataan berikut ini di setiap kesempatan1. Indonesia-Nippon berada di kedudukan yang Jepang adalah saudara tua bangsa Jepang akan memimpin Asia untuk membangun Asia Timur Bendera Merah Putih boleh dikibarkan berdampingan dengan bendera Hinomaru. Selain itu, lagu Indonesia Raya boleh dinyanyikan bersama Jepang juga menarik perhatian para pemuda di Indonesia dengan bergabung ke dalam pasukan pembela tanah air PETA, yang dibentuk untuk melawan Sekutu selama Perang Dunia sederet alasan mengapa pada awal kedatangan Jepang ke Indonesia, rakyat sempat menyambut mereka dengan gembira. Akan tetapi, tipu muslihat kolonial Jepang juga segera diketahui bangsa Indonesia. Simak Video "Google Sediakan 11 Ribu Beasiswa Pelatihan untuk Bangun Talenta Digital" [GambasVideo 20detik] nah/row Oleh Kurniawan Sutaryono, mahasiswa Prodi Studi Kejepangan Universitas Airlangga bangsa di dunia ini mempunyai banyak ciri khas dan keistimewaannya masing-masing. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis, budaya dan unsur-unsur eksternal lainnya. Salah satu bangsa di Asia yang kaya akan nilai-nilai budaya didalamnya adalah Jepang. Jepang terkenal dengan negara yang sangat pesat dalam kemajuannya akan tetapi masyarakat Jepang sangat mempertahankan nilai-nilai budaya yang melekat didalamnya. Nilai-nilai budaya tersebut sangat mempengaruhi pola pikir dan pandangan hidup masyarakat Jepang dari jaman dulu sampai sekarang. Pandangan hidup masyarakat Jepang membuahkan kesadaran bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan hal yang penting untuk mengungguli bangsa-bangsa lainnya. Masyarakat Jepang dikenal sebagai masyarakat pekerja keras dan kehebatan Jepang tidak membuat masyarakat Jepang serta merta melupakan nilai-nilai dan norma tradisional yang diwariskan oleh nenek moyang mereka. Tatanan kehidupan di era modern ini adalah penyelarasan antara kemajuan bangsa Jepang dan pemeliharaan budaya yang masih terjaga dengan sangat baik Rahmah, 20181. Pada konteks yang lebih luas, kebudayaan-kebudayaan tradisional Jepang hingga kini masih diterapkan oleh masyarakat Jepang. Terlebih jika budaya tersebut bernilai positif, maka akan selalu diterapkan oleh siapupun yang menganutnya. Bagi masyarakat Jepang, tradisi bukanlah hambatan guna mencapai modernisasi, justru tradisi yang telah membawa masyarakat Jepang cukup tangguh dalam menghadapi globalisasi dan budaya luar, di sisi lain tetap mempertahankan budaya sendiri Isadi, 201482. Semangat juang yang tinggi dikenal dengan istilah bushidou dimana bushidou berasal dari kata “bu” yang atinya beladiri, “shi” artinya Samurai orang dan “do” artinya jalan. Secara sederhana bushidou berarti jalan terhormat yang harus ditempuh seorang Samurai dalam pengabdiannya. Bushidou tidak sekedar berupa aturan dan taracara berperang serta mengalahkan musuh, tetapi memiliki makna yang mendalam tentang perilaku yang dihayati untuk kesempurnaan dan kehormatan seorang Samurai prajurit. Dalam etika bushidou terkandung ajaran-ajaran moral yang tinggi terkait dengan tanggung jawab, kesetiaan, sopan santun, tata krama, disiplin, kerelaan berkorban, pengabdian, kerja keras, kebersihan, hemat, kesabaran, ketajaman berpikir, kesederhaanan, kesehatan jasmani dan rohani, kejujuran, pengendalian diri. Dalam menjalankan bushidou, seorang Samurai dituntut total dalam pengabdiannya. Bahkan kematian yang sempurna dan mulia adalah kematian dalam rangka membela kaisar dan negara. Bushidou merupakan etika yang dipengaruhi oleh ajaran Budha Zen. Zen merupakan moral dan filosofis Samurai. Zen sebagai dasar moral karena Zen merupakan agama dan kepercayaan yang mengajarkan bahwa tidak ada tenggang waktu jeda dari perbuatan yang telah dimulai dan harus diselesaikan. Sebagai filosofi Zen menekankan bahwa tidak ada batas antara hidup dan mati. Oleh karena Zen tidak mentoleransi pemikiran dan sangat menghargai intuisi, maka filosofi Zen ini sangat digemari oleh kaum Samurai. Secara sederhana etika Zen adalah “langsung, percaya pada diri sendiri dan memenuhi kebutuhan sendiri”. Meditasi yang menjadi tradisi Zen sangat cocok bagi Samurai yang kehidupannya sebagian besar dihabiskan dalam perenungan dan kesunyian Suliyati, 20133. Artikel ini termasuk dalam artikel library research yang dilakukan dengan menelusuri bahan-bahan pustaka sebagai dasar teori pilihan. Sumber bahan terdiri dari beberapa sumber seperti buku, jurnal, dan media elektronik. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode kualitatif, dimana data yang terkumpul disajikan dalam bentuk teks bukan numerik. Pengambilan data tersebut diawali dengan membaca bahan yang ada dari beberapa sumber dan mengamati observasi terhadap realitas penelitian melalui fakta-fakta yang disajikan dalam media cetak ataupun elektronik yang sifatnya up to date, kemudian dari serangkaian kegiatan tersebut akan disajikan data yang akan dianalisis secara sistematis-reflektif dan di interpretasi kemudian ditarik kesimpulan akhir. Dalam penelitian ini, analisis data dilakukan melalui tiga cara antara lain yang pertama mereduksi data, yaitu proses pemilihan, penyederhanaan, penarikan esensi dari data kasar yang diperoleh dari bahan-bahan pustaka. Kedua, penyajian data dalam bentuk narasi deskriptif dimana data yang telah direduksi dan diinterpretasi disajikan dalam bentuk teks yang detail secara sistematis-reflektif. Yang ketiga, penarikan kesimpulan dimana saat penelitian tersebut mampu menjawab rumusan masalah yang ditetapkan. Ketiga langkah tersebut dilakukan secara bersamaan. Dalam bushidou tertanam prinsip-prinsip yang mengarahkan seseorang untuk hidup dalam ketenangan jiwa dan keyakinan hati. Jadi di samping ketangguhan seorang Samurai dalam memainkan pedang, sewajarnya ia juga memiliki keharmonisan jiwa yang tertanam dalam dirinya. Keseimbangan di antara keduanya akan membawa kekuatan yang positif. Hal mendasar dari prinsip hidup Samurai adalah kejujuran. Jujur pada diri sendiri dan pada orang lain. Keduanya saling berkesinambungan, karena bila seseorang dapat jujur pada dirinya sendiri maka secara otomatis ia akan bisa jujur pada orang lain. Sepertinya memang tampak sederhana, kenyataannya banyak yang masih belum bisa melaksanakannya. Bila seorang Samurai telah dapat menjalankan prinsip ini, maka barulah ia bisa dianggap memiliki hidup yang seutuhnya. Karena bagi para Samurai kejujuran adalah sesuatu yang sangat bermakna dan dapat membawa pada kedamaian. Banyak hal positif yang muncul dari prinsip hidup para Samurai. Tentu semua yang baik itu ingin terus dilestarikan penerusnya demi mempertahankan kedamaian. Selama beberapa generasi budaya Samurai telah tertanam begitu kuat dan mendarah daging pada masyarakat Jepang, sehingga akan sulit bagi mereka untuk meninggalkan rangka pemikiran ala Samurai tersebut. Untuk memahami karakter dari prinsip ajaran bushidou, secara sederhana dapat dijelaskan dalam bentuk refleksi tindakan dan perilaku moral. Bushidou merupakan ajaran-ajaran moral seperti keberanian, ketabahan hati, kemurnian, cinta nama baik, kesetiaan, tanggung jawab, rasa malu, dan kehormatan. Nilai-nilai bushidou yang diterapkan para Samurai. Pertama, Gi integritas yang berarti kemampuan membuat keputusan yang tepat dengan keyakinan moral, sehingga keputusan bisa adil dan seimbang untuk semua orang, tanpa memandang warna kulit, ras, jenis kelamin ataupun usia. Yu keberanian merupakan kemampuan untuk menangani setiap situasi dengan gagah berani dan percaya diri. Jin pengasih dinyatakan sebagai suatu bentuk kombinasi kasih sayang dan kemurahan hati. Nilai ketiga ini diterapkan bersama Gi akan membuat seorang Samurai dapat meredam keinginan untuk menggunakan kemampuan mereka secara arogan atau untuk mendominasi orang lain. Selanjutnya Rei yang diartikan sebagai penghormatan yang berhubungan dengan kesopan-santunan dan sikap yang layak kepada orang lain. Rei juga berarti harus menghormati semua pihak. Kelima adalah Makoto atau bersikap jujur pada diri sendiri, layaknya bersikap jujur kepada orang lain. Keenam ada Meiyo sebagai bentuk kehormatan dimana selalu melakukan sesuatu dengan tetap menjaga nama baik. Yang terakhir atau ketujuh yaitu Chuugi atau kesetiaan yang selalu diterapkan dan berdedikasi penuh terhadap feodal Jepang berada di bawah pemerintahan shogun untuk waktu yang cukup lama. Prinsip hidup yang dianut oleh pemerintahan shogun kala itu mulai diperkenalkan pula pada masyarakat luas, sehingga mereka hidup dengan aturan yang ada dalam prinsip atau kode etik bushidou. Secara harfiah Bushidou berasal dari dua kata yaitu bushi 武士 ksatria’ dan dou 道 jalan’, sehingga secara keseluruhan dimaknai sebagai jalan ksatria. Bushidou merupakan sebuah aturan moral ksatria yang diberlakukan di kalangan Samurai pada abad 12-19. Seiring dengan diterapkannya politik sakoku politik mengisolasi diri dari dunia luar, kalangan Samurai menjadi kaum yang sangat disegani masyarakat. Dibawah pemerintahan kalangan Samurai inilah kemudian bushidou secara resmi disusun dalam bentuk etika yang diterapkan dengan ketat, dan diajarkan pada masyarakat. Prinsip bushidou merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari ajaran Budha Zen, Dalam buku Bushidou The Soul of Japan ajaran Zen mengajarkan kepercayaan pada takdir dan ketenangan hati yang ditempuh melalui meditasi bagi para Samurai. Sementara itu ajaran Shintou mengajarkan loyalitas pada pimpinan, penghormatan pada warisan leluhur, dan sikap bakti. Kombinasi dua kepercayaan inilah yang membentuk jiwa Samurai yang tangguh. Etika bushidou tersebut tidak hanya terlihat dari sikap berani mati yang ditunjukkan oleh para tentara Jepang pada masa Perang Dunia II, namun juga terlihat pada perjalanan bangsa Jepang untuk bangkit dari keterpurukan Perang Dunia II sehingga akhirnya Jepang muncul sebagai raksasa ekonomi. Meski perubahan besar besaran terjadi pada zaman Meiji, nilai-nilai bushidou tetap dianut sebagian besar orang Jepang. Hal ini tidak terlepas dari proses internalisasi dalam masyarakat yang berlangsung selama ratusan tahun. Hal yang paling mendasar dalam prinsip bushidou adalah ajaran untuk senantiasa hidup dengan kejujuran terhadap diri sendiri. Hingga saat ini masyarakat dunia mengenal bushidou sebagai ciri khas dari kepribadian bangsa Jepang. Bushidou sendiri berasal dari ajaran pola hubungan sosial. Dari ajaran tersebut berkembang istilah on, yang mempunyai makna kewajiban atau utang yang harus dibayar karena telah menerima kebaikan orang lain. Kewajiban mengembalikan on terbagi menjadi 2 jenis, yaitu gimu dan giri. Salah satu bentuk gimu disebut chu, yaitu pengabdian kepada Kaisar. Chu dianggap sebagai on tertinggi yang harus diutamakan sebelum on lainnya. Pengabdian kepada Kaisar dimaknai sebagai sebuah bentuk pengabdian terhadap negara. Jenis on selanjutnya adalah giri. Giri mencakup kesetiaan pengikut kepada tuannya dan menjaga nama baik. Giri mewajibkan setiap orang Jepang untuk menjaga kehormatan nama mereka, karena masyarakat Jepang percaya bahwa kehormatan merupakan suatu kebajikan dan selalu ingin dicapai oleh masyarakatnya. Salah satu wujud melakukan giri ini adalah dengan dengan mengendalikan diri sebagai bentuk penghormatan pada diri mereka. Giri kemudian berkembang menjadi mental bangsa Jepang yang mengutamakan nama baik yang tidak bisa diraih jika masih ada kotoran penghinaan yang melekat pada diri mereka. Jika tidak ada lagi pilihan lain yang dapat membersihkan nama mereka, mereka tidak segan-segan melakukan bunuh diri karena bunuh diri merupakan tindakan terhormat untuk menegakkan kembali citra mereka. Nilai-nilai utama dalam bushidou terdiri dari tujuh hal yang dikenal juga dengan istilah tujuh kode etik bushidou. Ketujuh kode etik tersebut adalah sebagai berikut Integritas berarti jujur dan utuh. Keutuhan yang dimaksud yakni keutuhan dari berbagai aspek kehidupan. Jujur dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan. Nilai ini sangat dijunjung tinggi dalam falsafah bushidou dan merupakan dasar bagi manusia untuk lebih mengerti tentang moral dan etika. Keberanian merupakan sebuah karakter dan sikap untuk bertahan demi prinsip kebenaran yang dipercayai meski mendapat berbagai tekanan dan kesulitan. Keberanian juga merupakan ciri para Samurai. Samurai siap dengan resiko apapun termasuk memperaruhkan nyawa demi memperjuangkan apapun yang diyakini dan dibela olehnya. Bushidou memiliki aspek keseimbangan antara maskulin yin dan feminim yang. Jin mewakili sifat feminim yaitu mencintai. Meski berlatih ilmu pedang dan strategi berperang, para Samurai harus memiliki sifat mencintai sesama, kasih sayang, dan peduli. Samurai tidak pernah berikap kasar dan ceroboh, namun senantiasa menggunakan kode etiknya secara sempurna sepanjang waktu. Sikap santun dan hormat tidak saja ditunjukkan pada pimpinan dan orang tua, namun kepaa tamu atau siapapun yang ditemui. Sikap santun meliputi cara duduk, berbicara, bahkan dalam memperlakukan dan merawat benda ataupun senjata. Seorang Samurai senantiasa bersikap jujur dan tulus, berkata dan memberikan informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran. Para ksatria harus menjaga ucapannya dan selalu waspada, tidak menggunjing, bahkan saat melihat atau mendengar hal-hal buruk tentang kolega. Cara Samurai menjaga kehormatan adalah dengan menjalankan kode bushidou secara konsisten sepanjang waktu dan tidak menggunakan jalan yang amoral. Seorang Samurai memiliki harga diri yang tinggi, yang benar-benar dijaga dengan cara berperilaku terhormat. Salah satu cara menjaga kehormatan adalah dengan tidak menyia-nyiakan waktu. 7. Loyalitas / Kesetiaan Chuugi 忠義 Kesetiaan ditunjukkan dengan dedikasi yang tinggi dalam melaksanakan tugas. Kesetiaan seorang ksatria tidak hanya saat pimpinannya dalam keadaan sukses dan berkembang. Bahkan dalam situasi yang tidak diharapkan terjadi, misalnya pimpinan mengalami banyak beban permasalahan, seorang ksatria tetap setia pada pimpinannya dan tidak meninggalkannya. Puncak kehormatan seorang Samurai adalah mati dalam menjalankan tugas dan perjuangan Rahmah, 20185-6.C. Representasi Nilai-Nilai Bushidou pada Masa KiniGi merupakan dasar dari keseluruhan sikap mental terkait dengan keselarasan pikiran, perkataan dan perbuatan dalam menegakkan kejujuran dan kebenaran. Ketika seseorang sudah memutuskan sesuatu tindakan, tentu sudah melalui proses kajian dan pertimbangan mendalam serta sudah dipertimbangkan pula akibat yang akan timbul dari keputusan tersebut. Keberhasilan atau kegagalan dari keputusan tersebut adalah bagian dari beban yang harus diterima dengan penuh tanggung jawab. Kebenaran mutlak dalam gi adalah bersumber dari hati nurani, sehingga ketika terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan, orang Jepang selalu melakukan instrospeksi diri, melihat ke dalam diri mereka sendiri. Bagi orang Jepang perbuatan mencari kambing hitam atau menyalahkan orang lain adalah perbuatan yang tidak terpuji. Kegagalan bagi orang Jepang dimaknai sebagai proses penempaan diri dan dasar untuk melakukan perbaikan terus menerus. Dalam konsep gi terkandung unsur pencarian ilmu dan pengetahuan yang berkesinambungan. Penguasaan ilmu dan pengetahuan penting untuk pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Bagi masyarakat Jepang pengambilan keputusan yang cepat dan tepat diperlukan untuk menghadapi segala situasi yang kadang terjadi tidak terduga. Penerapan gi secara menyeluruh mempresentasikan kualitas pribadi seseorang. Secara umum seorang pemimpin berada pada puncak kariernya setelah melalui tahap-tahap penyempurnaan gi. Jadi orang yang menerapkan gi secara total dapat dikategorikan sebagai orang bijak yang telah mencapai tingkat kesempurnaan secara mentalitas maupun spiritual. Gi merupakan salah satu dasar penilaian untuk menentukan kemampuan seseorang menjadi pemimpin masyarakat yang dapat dijadikan teladan. Yu keberanian adalah etika yang penting dalam semua aspek kehidupan masyarakat Jepang. Nilai-nilai yang berkaitan dengan yu adalah modal yang sangat menentukan perjalanan hidup masyarakat maupun bangsa Jepang. Yu merupakan ekspresi kejujuran dan keteguhan jiwa untuk mempertahankan kebenaran, walaupun dalam menegakkan kebenaran penuh tekanan dan hambatan. Di dalam yu terkandung kesiapan menerima resiko dalam upaya mengatasi masalah atau kesulitan. Dahulu keberanian merupakan ciri khas para Samurai, yang siap menerima risiko apapun termasuk resiko menerima kematian untuk membela kebenaran dan keyakinan. Keberanian mereka tercermin dalam prinsipnya yang menganggap hidup dan mati sama indahnya. Walau demikian, keberanian Samurai bukan semata-mata keberanian yang tanpa perhitungan, melainkan keberanian yang dilandasi latihan yang keras dan penuh disiplin. Setelah era Samurai usai masyarakat Jepang menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam keberanian dalam bentuk keberanian bersaing dalam upaya mencapai kedudukan sebagai bangsa terhormat. Makna jin adalah mencintai sesama, kasih sayang dan simpati. Secara umum masyarakat dan generasi Jepang saat ini masih memiliki dan menerapkan nilai-nilai jin dalam bentuk kepedulian pada lingkungan, kepedulian pada masalah-masalah sosial masyarakat. Masyarakat Jepang saat ini sangat ekspresif mengungkapkan bentuk-bentuk cinta dan kasih sayang serta sangat menghargai eksistensi kemanusiaan terkait dengan agama, budaya, politik, ekonomi. Salah satu sikap Samurai yang diterapkan secara mendalam adalah sikap hormat dan sopan santun yang tulus yang ditujukan kepada semua orang, tidak hanya kepada atasan, pimpinan dan orang tua. Bahkan sikap hormat, santun dan hati-hati juga terlihat dalam penggunaan benda-benda dan senjata. Samurai sangat menghindari sikap ceroboh yang tidak tertata. Sikap hormat dan santun tercermin dalam sikap duduk, cara berbicara, cara menghormati dengan menundukkan badan dan kepala. Penerapan rei pada masyarakat Jepang saat ini masih terlihat dan bahkan menjadi salah satu karakter masyarakat Jepang. Penanaman rei dilakukan sejak usia dini di rumah dan sekolah, sehingga dalam semua aspek kehidupan masyarakat Jepang rei sangat diutamakan. Makoto merupaka etika Samurai yang sangat menjunjung tinggi kejujuran dan kebenaran. Samurai selalu mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya, dan melakukan apa yang mereka katakan. Samurai sangat menjaga ucapannya, tidak berkata buruk bergunjing tentang keburukan seseorang atau situasi yang tidak menguntungkan sekalipun. Janji yang diucapkan seorang Samurai harus ditepati bagaimanapun sulitnya, karena janji bagi seorang Samurai ibarat hutang yang harus dibayar. Penerapan makoto pada masayarakat Jepang dewasa ini terlihat pada seluruh aspek kehidupan masyarakat. Ketidakjujuran dan ketidakbenaran dianggap sebagai hal yang memalukan sehingga ajaran tentang makoto diberikan sejak usia dini di dalam rumah tangga dan sekolah. Sanksi moral yang diberikan masyarakat terhadap pelanggaran makoto merupakan sanksi yang dihindari karena akan merusak nama baik pribadi, keluarga, lembaga atau masyarakat dan bangsa. Meiyo merupakan etika Samurai untuk menjaga nama baik dan menjaga kehormatan. Bagi Samurai lebih utama menghormati dan menerapkan etika secara benar dan konsisten dibandingkan dengan penghormatan kepada kharisma dan talenta pribadi. Samurai lebih mementingkan penghormatan pada perbuatan nyata dari pada pengetahuan. Penghormatan yang tinggi seorang Samurai ditujukan kepada atasan/majikan, orang tua dan keluarga. Kehormatan dan harga diri Samurai diekspresikan dalam bentuk konsistensi sikap dan kekokohan mereka memegang dan mempertahankan prinsip kehidupan yang diyakini. Bila seorang Samurai tidak menunjukkan sikap terpuji dan terhormat, maka dia tidak mendapatkan pengehormatan yang layak dari masyarakat. Meiyo dalam keseharian masyarakat Jepang tampak sangat menonjol. Salah satu sikap meiyo adalah menjaga kualitas diri dengan cara tidak membuang-buang waktu untuk hal-hal yang tidak penting dan menghindari perilaku yang tidak berguna. Secara umum di ruang publik kita tidak pernah menemui orang Jepang sedang bersantai tanpa kegiatan atau bergunjing. Dalam keadaan bersantaipun orang Jepang tetap melakukan kegiatan seperti membaca atau mengirim email, membuat catatan atau kegiatan lainnya. Oleh karena itu bangsa Jepang merupakan salah satu bangsa yang gila kerja untuk meraih tingkat kehormatan yang tinggi. 7. Loyalitas / Kesetiaan Chuugi 忠義Chuugi merupakan etika Samurai yang berkaitan dengan kesetiaan pada pimpinan. Kesetiaan pada pimpinan dilakukan secara total dan penuh dedikasi dalam pelaksanaan tugas. Kesetiaan dan pembelaan Samurai pada pimpinan/atasan dilakukan sepanjang hayat, dalam keadaan senang atau susah. Puncak pengabdian dan kesetiaan Samurai kepada atasannya adalah ketika Samurai melakukan pembelaan kepada atasan atau pimpinan sampai harus mengorbankan jiwanya. Bagi Samurai kematian yang indah adalah kematian ketika sedang menjalankan tugas dan kewajibannya. Ekspresi Chuugi dalam masyarakat Jepang dewasa ini adalah kesetiaan kepada pimpinan, atasan dan guru. Demi menjaga nama baik dan kehormatan pimpinan, atasan maupun guru, masyarakat Jepang mau bekerja keras semaksimal mungkin. Upayanya dalam bekerja keras adalah selain untuk kesetian dan penghormatan kepada atasan, pimpinan dan guru, juga untuk kehormatan dirinya sendiri. Ajaran Chuugi secara menyeluruh ditanamkan di dalam rumah-tangga dan sekolah sejak usia dini Suliyati, 20138-10.Kaum Samurai pada perkembangannya telah mengembangkan etika dasar yang diyakini dan dilaksanakan selaras dengan perkembangan budaya Jepang dari jaman peralihan sampai jaman modern. Walaupun saat ini Samurai sudah tidak ada dalam struktur masyarakat Jepang, tetapi nilai-nilai bushidou tetap hidup dan telah membawa Jepang mengarungi masa kejatuhan, masa kebangkitan serta masa kejayaan. Etika bushidou yang hidup di lingkungan masyarakat Jepang saat ini telah menjadi landasan pengembangan karakter Jepang sehingga dapat membawa bangsa Jepang menjadi bangsa yang diperhitungkan prestasi politik dan ekonominya oleh masyarakat dunia. Dalam era industri di Jepang dewasa ini etika bushidou juga masih diterapkan secara mendalam, karena pada era setelah restorasi Meiji, para Samurai juga banyak yang berganti profesi sebagai industrialis. Beberapa perusahaan besar bahkan dipimpin oleh keturunan para Samurai sehingga etika bushidou juga tertanam kuat. Beberapa contoh yaitu para industrialis menerapkan system manajemen dengan landasan etika bushidou. Bersikap berani dalam memulai usaha dan bersikap hati-hati, teliti dalam pelaksanaan pekerjaan merupakan etika bushidou yang tidak boleh dilupakan. Etika bushidou yang telah mengalami masa pengendapan dan pematangan pada era isolasi dalam kepemimpinan pada akhirnya menjadi identitas dan karakter nasional bangsa Jepang. Etika bushidou secara nasional dipahahami sebagai etika yang dapat menjamin stabilitas dan kemandirian bangsa serta diimplementasikan secara menyeluruh oleh masyarakat Jepang dari tingkat masyarakat bawah sampai masyarakat lapisan atas. Satu hal yang menjadi dasar dari pelaksanaan etika bushidou adalah keteladanan dari para pemimpin bangsa Jepang. Pada prinsipnya tindakan yang tidak berorientasi pada kepentingan masyarakat umum dan bangsa dianggap tindakan yang tidak terpuji dan merendahkan martabat Renata Pertiwi. 2014. Bushido Pada Perempuan Jepang Memaknai Nilai-Nilai Bushido Pada Perempuan Jepang Dalam Film Rurouni Kenshin dan Myu No Anyo Papa Ni Ageru. Yogyakarta Journal Communication Volume 5, Nomor 2. Nitobe, Izano. 1908. Bushidou The Soul of Japan. Tokyo Teribi Yuliani. 2018. Nilai-Nilai Bushido Dalam Minwa. Semarang Universitas Diponegoro Titiek. 2013. Bushido Pada Masyarakat Jepang Masa Lalu dan Masa Kini. Indonesia Izumi, vol. 1 JAKARTA, - Wakil Presiden Republik Indonesia ke-10 dan ke-12 Muhammad Jusuf Kalla JK meraih penghargaan tertinggi bintang jasa utama The Grand Cordon of the Order of the Rising Sun dari Pemerintah Jepang. JK mengatakan, penghargaan ini menunjukkan bahwa hubungan antara Indonesia dan Jepang sangat kuat.“Ini adalah penghargaan bukan hanya ke saya, tapi juga kepada bangsa Indonesia," kat JK dalam konferensi pers virtual, Selasa 10/5/2022. Menurut dia, saat dirinya menjadi pejabat pemerintahan di Indonesia, hubungan Indonesia dengan sejumlah negara, termasuk Jepang, terjalin dengan baik. Ia juga menyebutkan Jepang merupakan salah satu negara yang menjadi investor terbesar di Indonesia. Baca juga JK Terima Penghargaan Tertinggi dari Pemerintah Jepang, Diserahkan Langsung oleh Kaisar Naruhito "Hubungan kita bernegara juga lancar dan secara hubungan politis selama ini cukup baik, kita jaga, kita punya hubungan sama Jepang selama ini. Semua ini merupakan suatu kewajiban pemerintah Indonesia ini untuk menjaga hubungan-hubungan," imbuhnya. Adapun penganugerahan kepada JK ini diberikan langsung oleh Kaisar Jepang Naruhito melalui upacara kenegaraan di Istana Kekaisaran Imperial Palace pada 10 Mei kesempatan yang sama, Duta Besar Republik Indonesia Dubes RI untuk Jepang dan Federasi Mikronesia, Heri Akhmadi menyampaikan bahwa penghargaan ini adalah bentuk penghormatan Jepang kepada tokoh-tokoh terbaik dunia, termasuk Indonesia. Heri mengatakan penghormatan dari pemerintah Jepang kepada JK ini dilakukan karena mantan Wakil Presiden RI itu dianggap telah berjasa memperkuat hubungan kedua negara. "Kita harapkan dukungan yang terus menerus dari Bapak Jusuf Kalla, untuk terus mendorong dan memperkuat hubungan antara Indonesia dan Jepang,” ujar Heri. Baca juga Dipecat DMI karena Palsukan Tanda Tangan JK, Arief Rosyid Diminta Mundur dari Plt Ketua YPIC Adapun bintang jasa The Grand Cordon of the Order of the Rising Sun dari Kaisar Jepang sebelumnya pernah diterima oleh Menteri Luar Negeri RI periode 1988 - 1999 Ali Alatas pada 2007 dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden periode 2010 - 2014 Ginanjar Kartasasmita pada 2008. Penghargaan Order of the Rising Sun diberikan kepada individu yang telah mencapai prestasi luar biasa dalam hubungan internasional, promosi budaya Jepang, dan pelestarian lingkungan. Sebagai informasi, terdapat sejumlah tingkatan dari penghargaan Order of the Rising Sun ini, yang tertinggi yaitu The Grand Cordon of the Order of the Rising Sun. Kemudian ada The Order of the Rising Sun Gold and Silver Star; The Order of the Rising Sun Gold Rays with Neck Ribbon; The Order of the Rising Sun Gold Rays with Rosette; The Order of the Rising Sun Gold and Silver Rays, dan terakhir The Order of the Rising Sun Silver Rays. Selain kepada JK, Pemerintah Jepang juga memberikan penghargaan bintang jasa The Order of the Rising Sun Gold and Silver Star kepada Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamenku Buwono X dan Duta Besar RI untuk Jepang periode 2013-2016 Yusron Ihza Mahendra. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Selain Ingin menunjukkan kejayaan bangsa Jepang, kolonialisme-imperialisme Jepang juga dilatarbelakangi faktor ekonomi. Berikut ini yang bukan termasuk faktor ekonomi yang melatarbelakangi kolonialisme-imperialisme Jepang adalah? Mendapat pasokan bahan mentah Mendapatkan pasar bagi hasil – hasil industri Jepang Mengimbangi kedigdayaan militer Barat di Asia Menanamkan modal di negara – negara yang dikuasai Menguasai lalu lintas perdagan yang strategis Jawaban C. Mengimbangi kedigdayaan militer Barat di Asia Dilansir dari Encyclopedia Britannica, selain ingin menunjukkan kejayaan bangsa jepang, kolonialisme-imperialisme jepang juga dilatarbelakangi faktor ekonomi. berikut ini yang bukan termasuk faktor ekonomi yang melatarbelakangi kolonialisme-imperialisme jepang adalah mengimbangi kedigdayaan militer barat di asia. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Pada Perang Dunia II, kemenangan pasukan Jepang seolah-olah tak dapat dikendalikan, salah satu basis yang dihancurkan Jepang pada 8 Desember 1941 adalah Pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.

selain ingin menunjukkan kejayaan bangsa jepang